Sistem Otomasi
Industri dapat diartikan sebagai sistem dengan mekanisme kerja
dikendalikan oleh peralatan elektronik ( electronic hardware )
berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak
(electronic software ) yang disimpan di dalam unit memori kontroler
elektronik. Dalam membangun sistem otomasi industri antara hardware,
software harus menjadi satu kesatuan dan merupakan sekuensial (urutan)
pekerjaan atau sering disebut dengan tahapan, yang meliputi pekerjaan
tahap pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan sejak awal yang
meliputi perencanaan, persiapan, perakitan , instalasi, pemrograman,
inspeksi, komisioning. Selanjutnya pekerjaan tahap operasional dimana
sistem otomasi industri sudah siap dioperasikan, sehingga perlu
pemeliharaan dan jika terjadi kerusakan perlu dilakukan perbaikan. Oleh
karena sistem otomasi industri perkembangan berdasarkan tuntutan
kebutuhan sangat tinggi maka sistem otomasi harus senantiasa
dikembangkan, sehingga diperlukan pekerjaan tahap pengembangan meliputi
perencanaan, persiapan, perakitan, instalasi, pemrograman, inspeksi,
komisioning.Otomasi: dapat didefinisikan sebagai teknologi yang
berlandaskan pada aplikasi sistem mekanik, elektronik dan komputer.
Sering aplikasi otomasi industri dibuat dalam bentuk robot industri, dan
robot merupakan komponen utama dalam teknologi otomasi berfungsi
sebagai pelaksana pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh buruh, pekerja
manusia. Oleh karena robot merupakan mesin yang dibuat dalam pabrik
maka ia memiliki kemampuan dan daya tahan bekerja secara terus-menerus
tanpa mengenal lelah. Penempatan robot dalam aplikasi otomasi industri
hingga saat ini selalu berkembang, dalam aplikasinya robot industri
dibuat mulai dari yang sederhana seperti belt konveyer, mesin pengisi
minuman, mesin las otomatis sampai aplikasi robot modern untuk pembuatan
mobil, pesawat terbang dan pusat tenaga nuklir. Dengan demikian robot
dapat diciptakan untuk menggantikan posisi-posisi pekerja baik dalam
bagian produksi dengan program keahlian rendah maupun sebagai pengganti
teknisi profesional dengan program keahlian lebih komplek.
Ditinjau dari aplikasinya otomasi dapat dibedakan berdasarkan obyek yang harus diselesaikan, yaitu:
1. Tipe tetap yaitu mesin otomatis dibuat khusus untuk
menyelesaikan pekerjaan produksi tertentu saja, dan tidak
drancang untuk meyelesaikam produk lainnya. Pada umumnya
mesin otomasi jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah
banyak dan dibutuhkan waktu produksi yang cepat akan tetapi
sangat ekonomis biaya produksinya dengan efisiensi yang cukup
tinggi.
2. Tipe semi tetap: mesin dibuat untuk memproduksi atau
menangani satu macam produk atau tugas, namun dalam
beberapa parameter (ukuran, bentuk dan bagian produk) dapat
diatur secara terbatas. Investasi awal termasuk cukup tinggi,
karena mesin masih bersifat khusus. Robot yang mandiri
termasuk dalam kategori ini.
3. Tipe fleksibel, mesin dibuat agar dapat digunakan untuk banyak
ragam produknya, sistem otomasi lebih bersifat menyeluruh,
bagianbagian produk dapat diproduksi pada waktu yang
bersamaan. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya FMS
(Flexible Automation System) dan CIM (Computer Integrated
Manufacturing). Robot adalah salah satu pendukung dalam
kelompok otomasi ini.
Sistem otomasi tidak bisa lepas dengan sistem pengaturan ataupun sistem
pengendalian, dan dalam sistem pengaturan tujuan utamanya adalah
mengatur dan mengendalikan nilai output tertentu dari sebuah peralatan
sehingga mencapai nilai yang dikehendaki. Peralatan yang dikendalikan
disebut dengan Plan, peralatan yang mengatur atau mengendalikan disebut
dengan kontroler dan nilai yang ingin dicapai disebut dengan input atau
setting point. Besaran yang dikendalikan pada sistem pengaturan
diantaranya suhu (temperatur), kecepatan, arus dan tegangan listrik,
tekanan dst.
Sistem otomasi di industri sudah sangat banyak, hal ini dikarenakan dengan memakai sistem otomasi industri
banyak keuntungan yang didapat, diantaranya adalah dalam waktu yang
singkat barang yang dihasilkan jauh lebih banyak dan dengan sedikit
kesalahan dari yang dihasilkan operator manusia yang banyak kemungkinan
kesalahan yang dibuat oleh manusia (human error) sehingga barang
produksi tidak layak. keuntungan lainnya adalah lebih murah, dan lebih
mudah untuk mengadakan perawatan dan perbaikkan, bahkan kita bisa
membuat sistem tersebut memberitahu kita bila ada terjadi kesalahan.
jadi intinya adalah sistem otomasi di industri membuat segalanya mudah
dan memberi keuntungan yang besar.
No comments:
Post a Comment