Tuesday, September 18, 2012

Power Supply

Power Supply adalah sebuah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan listrik atau bentuk energi jenis apapun pada beban atau sekelompok beban. Power Supply sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik, dan beberapa digunakan pada mesin-mesin listrik. Power supply dapat digunakan sebagai pengganti sumber tenaga listrik baik sebagai sumber utama atau cadangan, seperti :
  1. Mengubah bentuk listrik dari sumber ke bentuk tegangan yang diinginkan. Biasanya digunakan untuk mengubah sumber AC 120 atau 240 Volt ke tegangan DC yang lebih rendah untuk digunakan pada peralatan elektronik.
  2. Pengganti Battery
  3. Generator atau Alternator

PLC

PLC merupakan singkatan dari programmable logic controller, dan kalau diterjemahkan yaitu kontrol logika yang terprogram. PLC merupakan suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri sebagai contoh saat pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik, PLC dibutuhkan untuk mengatur hal tersebut agar dapart berjalan secara otomatis. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll.

Adapun beberapa bagian PLC sbb :
CPU yang berfungsi sebagai penerima data masukan dari berbagai alat, mengeksekusi program program pemakai yang telah disimpan di memori, dan mengirim perintah Output untuk mengendalikan Output. CPU terdiri dari 2 bagian :
  1. Prosessor berfungsi untuk mengeksekusi perintah dan perintah yang diberikan oleh pemeprogram yang telah disimpan dalam memori.
  2. Memori berfungsi sebagai media penyimpanan program pengontrolan.
  • Modul power suply berfungsi memberikan tegangan searah pada tiap tiap modul PLC.
  • Modul I/O berfungsi untuk menghubungkan peralatan luar dengan CPU.
  • Program perangkat lunak berfungsi untuk sarana penerjemah bahasa program, ledder diagram dan stateman list ke bahasa mesin.

Informasi Selengkapnya

For further question or inquiry please contact our support or email and Follow Twitter kami di @info_automation untuk informasi lebih update
Karwoto Hartanto
PT.Mandiri Raya Tangguh
LTC.Lt.UG Blok A25-3
Jl.Hayam Wuruk Raya No.127
Jakarta
Phone : 085726200599
Tlp      : 02162200846
Fax     : 02162302623
            02162200846
Web   : www.mandirirayatangguh.co.id
Catalog : http://indonetwork.co.id/mandiri-raya-tangguh/prod

YM      : karwoto_hartanto
Official twitter  : @info_automation




Inverter

Inverter merupakan alat/komponen untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik/servo. Dengan menggunakan inverter motor listrik menjadi variable speed. Kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan.

Didunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak digunakan. Aplikasi ini biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa diubah-ubah). Linear ya seperti grafik sinus.

Mungkin kita kenal dari semua vendor automasi industri pasti membuat inverter juga. Contohnya saja Allen Bradley, Siemens, Hitachi, Panasonic, Omron, Mitsubishi, Danfoss dan masih banyak lagi merek-merek lain. Dari masing-masing brand tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Anda pasti tahu didalam inverter kita harus mensetting parameter yang disesuaikan dengan komponen yang akan di kontrol via inverter tersebut. Contohnya: Tegangan Motor Listrik, Ampere, Frekwensi, High Speed, Torsi, dll. Dengan cara yang manual menggunakan display hal tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti manual book yang dikeluarkan oleh vendor inveter tersebut.

Mandiri Raya Tangguh

Automation :
Kami adalah distributor, agen, perdagangan Dan jual sedia toko kebutuhan industri di SISTEM OTOMASI (komponen listrik & motor, pneumatik dan hidrolik / hidrolik),

PRODUK-PRODUK :

1. ELECTRIC & MOTOR
Mitsubishi Motors, Motor Mitsubishi, Yaskawa Electric, Yaskawa Inverter, Motor Yaskawa, Yaskawa Indonesia Electric, Yaskawa Servo, Motor DC Yaskawa, Sumitomo, Fuji Electric, Hitachi, Toshiba, Nikki Denso, Tsukasa, Nissei, Ogura, Omron, Rorze, Sanyo Denki , Sawamura, Tamagawa, Seiki, Oriental, Vexta, Panasonic, Yamatake, Shinko, Shimpo, Nidec, Miki Pulley, Itoh, Makishinko, Tsubaki, Patlite, Ushio, IDEC Izumi, Honeywell.

Plc dan inverter automation mitsubishi

CC-link modules,Inverter FR-A700,Inverter FR-D700,Servo Amplifier MR-J2S ,PLC FX3U,Inverter FR-E700 ,PLC FX2N,PLC FX3U,PLC QnA / A ,PLC Q Series ,Inverter FR-F700 ,Inverter FR-F700 ,Servo Amplifier MR-J3,Servo Motor ,PLC Q Series ,HMI / Touch Screen,HMI GOT 1000.

Kontrol, monitoring & operasi multi-fungsi dengan tampilan brilian dari Siemens










Siemens Industry Automation Division meluncurkan alat untuk tugas-tugas monitoring dan pengendalian operator yang canggih sebagai tambahan terhadap multi panelnya. Simatic Multi Panel 177 dilengkapi displai TFT 6-inci yang brilian dengan 64 ribu warna serta interface yang berbeda mulai dari USB dan Ethernet 10/100 Mbit/detik hingga RS485 dan Profibus DP. Di samping kontrol dan monitoring operator untuk mesin dan pabrik, Multi Panel 177 ini juga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan otomatisasi lain, seperti tugas pengontrolan alat. Versi WinAC MP177 dari software PLC Simatic WinAC MP 2008 ini diintegrasikan pada Multi Panel dan dikonfigurasikan dalam Step7 dengan cara yang sama seperti pengontrol Simatic yang lain. Multi Panel yang baru ini dikonfigurasikan dengan software engineering Simatic WinCC 2008 SP1 yang fleksibel mulai dari versi yang kompak dan yang lebih maju.
Multi Panel Simatic 177 6” Touch baru yang bebas perawatan ini bekerja tanpa hard-disk dan fan. Karena itu, desainnya pas untuk digunakan dekat dengan mesin. Sistem penyimpan data yang terpadu menyimpan data proses sekalipun power terputus. Penggabungan Multi Panel dan software PLC juga tersedia sebagai paket yang belum terkonfigurasi selu-ruhnya yang sudah siap digunakan. Ini juga cocok untuk migrasi dari berbagai solusi untuk peralatan-peralatan Simatic C7 yang lengkap yang sudah tidak ada lagi dalam program penjualan.


Friday, September 14, 2012

Sistem Otomasi: Kebutuhan Akan Fleksibilitas

Teknologi otomasi dewasa ini menyangkut banyak hal, lebih dari sekadar meningkatkan kecepatan waktu siklus, tapi ada juga kebutuhan akan fleksibilitas pada persyaratan komponen dan solusi. Sistem handling mekatronik modular memungkinkan diperolehnya sistem handling yang sesuai dengan kebutuhan dengan aksis-aksis handling yang murni pneumatik atau murni elektrik maupun bentuk gabungannya.

Tren saat ini mengarah pada solusi-solusi fleksibel dengan modul-modul penanganan yang harus menangani sejum-lah besar rangkaian-rangkaian kecil, plus benda-benda kerja yang rumit. Sebagai contoh, perakitan rangkaian kecil komponen pisau cukur yang melibatkan bentuk-bentuk benda kerja yang berganti-ganti dalam perubahan yang cepat. Faktor penting: pekerjaan-pekerjaan perakitan yang akan dilakukan oleh customer, yang akan  diperlihatkan  dengan dua contoh aplikasi.


Manfred Merklinger Werkzeug- und Maschinenbau, sebuah perusahaan pembuat tool dan mesin khusus Baden-Wuerttemberg, telah mengintegrasikan aksis handling HME ke dalam suatu sistem guna memasang per-per yang sangat kecil pada motor-motor berukuran kecil dalam industri otomotif. Mesin tersebut menghasilkan platform yang sempurna pada aksis untuk menampilkan kepresisian dan kecepatannya. ”Kekuatan yang dikerahkan saat press-fitting per harus tidak melebihi 20 N”, ujar Josef Blank dari bagian desain mesin khusus Merklinger

Menghemat waktu dan uang
HME memungkinkan pembuatan mesin-mesin presisi dengan sedikit upaya berkat motor penggerak linier berpresisi tinggi dan bearing bola kendali yang tidak menghasilkan reaksi balik (backlash-free). Motor linier, penggantian encoder, sensor acuan dan kendali yang dapat dibebani dan presisi digabungkan dalam aksis handling dan menyatu dalam suatu konfi-gurasi yang hemat ruangan. Di samping aksis handling, terdapat sebuah kontroller posisi eksternal yang cocok untuk pemakaian di lapangan dengan elektronik power yang menyatu.

”Jika Festo belum meluncurkan aksis ini, maka kami harus membuat sistem handling yang jauh lebih besar untuk pekerjaan press-fitting”, ujar Blank, yang merasa puas dengan penghematan waktu dan biaya yang diperoleh. Semakin rumit, semakin baik: dengan aku-rasi pengulangan sekitar 0,03 mm, aksis tersebut menunjukkan kemampuan maksimumnya di bidang mekanika presisi ketika melakukan pekerjaan penyambungan dengan toleransi yang ketat, seperti memasukkan benda-benda kerja sulit yang harus sangat pas. Kemudahan dalam konversi juga menjadi hal utama dalam pengembangan ini: kebebasan menyesuaikan parameter, seperti posisi, akselerasi, kecepatan dan juga gerakan yang bebas dari getaran keras serta hingga 31 rekaman gerak yang dapat disimpan, menjamin fleksi-bilitas gerakan untuk pembuatan rangkaian-rangkaian kecil dan penanganan benda-benda kerja yang berbeda-beda ukurannya.
Meminimalisasi ruang instalasi
HME menampilkan kekuatan sebenarnya pada unit pengambilan dan penempatan, kuda-kuda (gantry) linier atau kuda-kuda tiga dimensi. Berkat motor linier yang terintegrasi dan densitas kinerja yang tinggi (kekuatan hingga volume), ruang-ruang instalasi bisa diminimalisasi dan sistem-sistem handling hemat tempat terdesain.
Sistem yang digunakan di Merklinger merupakan gabungan yang terdiri dari penggerak pneumatik dan elektrik. Sistem-sistem seperti ini merupakan produk ung-gulan dari rancangan Festo Systemtechnic. Selain daripada pekerjaan press-fitting yang dilakukan oleh sistem handling HME, patut juga diperhatikan lift palet yang dipakai untuk menyuplai dan selanjutnya menggunakan dua kuda-kuda tiga dimensi dengan aksis-aksis penumatik DGPL untuk memajukan dan memundurkan palet-palet. Aksis-aksis elektrik DMES bersama-sama dengan motor servo MTR-DCI digunakan untuk penyesuaian ketinggian secara tepat. Penggerak-penggerak pneumatik termasuk pengintegrasian kontroller dengan kemampuan mengenali CPX-FEC, digerakkan melalui terminal katup CPX/MPA.
Keuntungan-keuntungan pneumatik
Sistem-sistem LCA (low cost automation/otomasi berbiaya rendah) untuk pengisian part-part secara otomatis dalam perakitan karoseri yang digunakan untuk pembuatan peralatan di pabrik Daimler-Chrysler di Gaggenau, dirancang untuk rasionalisasi besar. Sistem-sistem tersebut dibutuhkan untuk melepaskan tumpukan dan memasukkan part-part bodi ke sel robot pengelasan, yang memiliki bentuk dan ketebalan yang sangat bervariasi.

Sistem-sistem handling khusus yang digerakkan secara pneumatis ini – yang dikembangkan oleh Festo Systemtechnic untuk pabrikan otomotif – sudah diintegrasikan, sebagai contoh, ke dalam rak-rak penyimpan yang berputar, sistem pengambilan dan penempatan untuk komponen-komponen yang bisa ditumpuk serta rantai dan rusuk elevator. Sistem-sistem LCA ini sudah digunakan pada perakitan karoseri di pabrik Sindelfingen, Rastatt dan Bremen, dan segera menyusul di pabrik kelas C di Afrika Selatan.
Daya tarik utama sistem LCA adalah bahwa sistem ini memisahkan kegiatan pemasukan part-part dari  siklus  sistem pengelasan yang sebenarnya. ”Sekarang pemisahan bisa dilakukan pada keseluruhan shift. Hal ini memungkinkan rasionalisasi yang signifikan pada produksi karoseri, karena operator-operator secara individual mampu mengoperasikan sejumlah mesin secara simultan”, kata Horst Laub, kepala pengembangan mesin khusus di DaimlerChrysler. Hingga sekarang, operator-operator secara individual hanya bisa memasukkan maksimum dua hingga empat komponen yang berbeda ke dalam sel pengelasan.
Dampak rasionalisasi
”Sistem LCA dapat mengurangi kebutuhan ruang sampai 60 persen, dibandingkan dengan konveyor pengisi konvensional, dan waktu MTM (Methods- Time Measurement) hingga 80 persen”, tambah Laub. Sistem modular yang fleksibel dan lengkap untuk sistem LCA yang mencakup semua komponen adalah sama, dan akibatnya perlu solusi komponen yang khusus untuk penumpukan dan pemisahan part-part.
”Gantri-gantri tiga dimensi atau yang linear yang siap dipasang dari Festo Systemtechnic memberikan kepada kami penghematan waktu yang besar”, komentar Laub. Gantri-gantri tersebut menonjolkan aksis-aksis linear penumatik DGPL dan terminal katup Maxi tipe 03, yang dihubungkan melalui CPX, terminal elektrik untuk terminal-terminal katup. Yang juga penting di sini adalah tingkat alirannya tinggi, sekitar 1400 Nl per menit.

Apakah yang penumatik, elektrik atau bentuk gabungannya -  yang terpenting bukanlah teknologi penggerak yang ada di dalamnya, tetapi lebih pada kebutuhan yang spesifik dari pekerjaan handling. Dengan pengujian terlebih dahulu, dengan semua data desain, diagram sirkit dan fungsi yang menyeluruh serta jaminan harga yang tetap, solusi handling yang siap diinstal ini mengurangi waktu dari konsep hingga mesin dan interface.
Sistem-sistem ini dipaketkan langsung ke mesin – yang sudah dirakit, diuji dan siap beroperasi. Solusi yang lengkap menghilangkan beban dari staf khusus dan mengurangi kompleksitas desain dan biaya. Sistem-sistem handling yang siap diinstal ini menyederhanakan proses pengadaan dan menurunkan biaya-biaya proses, karena sumbernya satu dan pemrosesan pesanan yang menggunakan hanya satu part atau nomor proyek.
Butuh solusi yang flesibel dan customise

Menurut Budi Sutanto, Sales Manager Nasional PT Festo Indonesia, sesuai dengan situasi industri di Indonesia saat ini, kebutuhan akan solusi-solusi yang fleksibel dan customise (sesuai dengan kebutuhan) sebenarnya sangat besar. Di sini, selain banyak pekerjaan yang masih dilakukan secara manual, pola produksi juga masih sering berubah-ubah. Untuk pekerjaan yang dilakukan secara manual, solusi handling yang diotomasi bisa menghasilkan peningkatan efisiensi dan menurunkan biaya produksi. Begitu juga pola produksi berganti-ganti karena kebanyakan yang dilayani adalah end-user, sehingga permintaan seringkali dalam jumlah kecil. Untuk pola yang seperti itu, maka solusi customise merupakan jawaban.

Namun demikian, Budi melihat masih ada hambatan terhadap solusi yang bersifat ‘hightech’ ini. Kendala terutama muncul dari mindset yang memandang produk  tersebut dari sisi negatif. Padahal, katanya, banyak hal positif dihasilkan dari proses otomasi. Begitu juga dari sisi investasi yang dinilai mahal. “Dilihat dari sisi harga, mungkin mahal. Tapi dilihat dari sisi waktunya, akan lebih efesien dan cost down,” ujarnya.
Menurut Budi, ada beberapa sektor industri yang menjadi target sistem handling ini, antara lain packaging dan oto-motif.  “Yang memungkinkan adalah  industri packaging. Di sana kebutuhan handling cukup banyak. Selain itu, otomotif. Untuk kedua ini cukup besar posisinya di Indonesia,”



Pengantar Teknik Otomasi Industri


Teknik Otomasi Industri

Pengantar Teknik Otomasi Industri
Otomasi (bahasa Greek berarti belajar sendiri), robotisasi atau
otomasi industri atau kontrol numerik merupakan pemanfaatan sistem
kontrol seperti halnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan
mesin-mesin industri dan kontrol proses untuk menggantikan operator
tenaga manusia. Industrialisasi itu sendiri merupakan tahapan dalam
pelaksanaan mekanisasi, dimana konsep mekanisasi tetap mesin-mesin
industri dilakukan manusia sebagai operator dengan menempatkan
mesin sebagai pembantunya sesuai dengan permintaan kerja secara
fisik, yang jelas terjadi penurunan besar-besaran kebutuhan manusia
sebagai sensor begitu juga berkaitan dengan mental kerja.
Otomasi mampu meningkatkan aturan main dalam era ekonomi
global dan meningkatkan pengalaman kerja sehari-hari, misal seorang
insinyur dapat mengembangkan penggabungan berbagai ragam devais
secara otomatisbdan dengan bantuan model matematika dan peralatan
pengorganisasi untuk membangun sistem yang sangat kompleks
sehingga mempercepat pengembangan aplikasi dan kegiatan manusia.
Walaupun demikian masih banyak pekerjaan yang harus ditangani oleh
manusia, bahkan dengan berkembangnya teknologi otomasi memberikan
banyak peluang kerja bagi manusia, yang cocok dengan pemanfaat mata
manusia untuk pekerjaan presisi dan akurasi, pemanfaatan telinga
manusia, bahkan kebutuhan mutlak tenaga manusia untuk
mengidentifikasi dan mencium wewangian yang tidak mungkin dilakukan
oleh mesin otomatis. Pengenalan patern manusia, pengenalan bahasa
dan kemampuan produksi memang seyogyanya dilakukan oleh insinyur
di bidang otomasi.
Seorang spesialis harware komputer, pengguna programmable
logic controllers (PLCs), sering menerapkan sistem sinkronisasi aliran
input dari sensor dan disesuaikan dengan keadaan aliran output untuk
menentukan kondisi aktuator. Hal ini berfungsi untuk keperluan aksi
kontrol secara presisi, yang memang menjadi keharusan terkait dengan
kontrol hampir di semua proses industri. Pengalaman nyata yang sangat
menakutkan dunia adalah saat datangnya Y2K bug dimana komputer
diprediksi akan mengalami kekacauan, akan tetapi hal itu berjalan terus
bahkan banyak temuan baru di bidang komputer sebagai alat kontrol
otomaasi industri.
Human-machine interfaces (HMI) atau computer human interfaces
(CHI), yang lebih dikenal dengan man-machine interfaces, biasanya
digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC dan komputer lainnya,
seperti entering dan monitoring temperatur atau tekanan untuk kontrol
otomatis atau untuk kebutuhan respon terhadap kondisi emergensi.
Orang yang bertugas dalam pelayanan monitor dan kontrol interface
tersebut sering disebut dengan operator stasiun. Bentuk lain
pemanfaatan komputer dalam bidang otomasi adalah pada perlatan tes
otomatis, dimana otomatis kontrol komputer yang digunakan pada
peralatan tes diprogram untuk mensimulasikan pekerjaan manusia
sebagai penguji dalam tes manual biasanya dalam bentuk aplikasi.
Gambar 1.1. Otomasi Kontrol Industri
Hal ini sering merupakan bentuk penyelesaian melalui
penggunaan peralatan tes otomatis untuk menentukan urutan secara
khusus (biasanya ditulis dalam program komputer), dan sekaligus
langsung mengendalikan peralatan tes untuk menyelesaikan tugas tes.
Sebagai bentuk akhir otomasi adalah dalam bentuk otomasi software,
yaitu pemanfaatan komputer sebagai pencatat makro kegiatan harian
pekerja (mouse dan keyboard) sebagai makro pemutaraan balik pada
waktu yang akan datang.
Gambar 1.2. Penggunaan robot dalam otomasi proses
(pembuatan mobil)
Dalam operasional otomasi industri tidak jarang ditemui
kegagalan, kerusakan atau gangguan yang harus diantisipasi dalam
bentuk perawatan dan pemeliharaan disamping layanan prima dalam
instalasi dan setup awal penerapan otomasi industri. Dilihat secara
hardware dan software sistem otomasi banyak berhubungan dengan
komponen elektronik, program komputer, pengukuran, sensor, aktuator
dan sistem pengaturan, oleh karena itu seorang pekerja yang
memberikan layanan dan penjaminan kualitas terhadap operasional
sistem industri harus memiliki kompetensi di bidang tersebut di atas
dilandasi teori dasar dan sikap yang profesional.
1.2 Sistem Otomasi
Kemajuan dibidang teknologi terutama pada bidang Elektronika
dan teknologi ICT sangat pesat dan ini sangat mempengaruhi kemajuan
pada proses produksi di industri, ada tuntutan bagi industri yaitu bekerja
cepat, optimnal, jumlah produksi banyak dan ketelitian serta akurasi
produk sebagai tuntutan kualitas harus dipenuhi. Untuk memnuhi tuntutan
tersebut tidak mungkin dipenuhi apabila masih mengandalkan
kemampuan manual dan menggantungkan produksi dari kerja sumber
daya manusia yang memiliki keterbatasan ketahanan bekerja dalam
waktu yang lama, kerja malam hari, ketelitian dan kesamaan karakteristik
hasil produk. Oleh karena itu sistem otomasi elektronika saat ini
berkembang sangat pesat baik dari sisi teknologi, konfigurasi, maupun
kapasitas dan kemampuannya. Sistem ini sangat universal dan fleksibel
sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri kecil sampai dengan industri
besar di segala bidang dengan cakupan pemakaiannya sangat luas dan
beragam.
Sistem Otomasi Industri dapat diartikan sebagai sistem dengan
mekanisme kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik ( electronic
hardware ) berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program
perangkat lunak (electronic software ) yang disimpan di dalam unit
memori kontroler elektronik. Dalam membangun sistem otomasi industri
antara hardware, software harus menjadi satu kesatuan dan merupakan
sekuensial (urutan) pekerjaan atau sering disebut dengan tahapan, yang
meliputi pekerjaan tahap pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan
sejak awal yang meliputi perencanaan, persiapan, perakitan , instalasi,
pemrograman, inspeksi, komisioning. Selanjutnya pekerjaan tahap
operasional dimana sistem otomasi industri sudah siap dioperasikan,
sehingga perlu pemeliharaan dan jika terjadi kerusakan perlu dilakukan
perbaikan. Oleh karena sistem otomasi industri perkembangan
berdasarkan tuntutan kebutuhan sangat tinggi maka sisem otomasi harus
senantiasa dikembangkan, sehingga diperlukan pekerjaan tahap
pengembangan meliputi perencanaan, persiapan, perakitan, instalasi,
pemrograman, inspeksi, komisioning.Otomasi: dapat didefmisikan
sebagai teknologi yang berlandaskan pada aplikasi sistem mekanik,
elektronik dan komputer. Sering aplikasi otomasi industri dibuat dalam
bentuk robot industri, dan robot merupakan komponen utama dalam
teknologi otomasi berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang biasanya
dikerjakan oleh buruh, pekerja manusia. Oleh karena robot merupakan
mesin yang dibuat dalam pabrik maka ia memiliki kemampuan dan daya
tahan bekerja secara terus-menerus tanpa mengenal lelah. Penempatan
robot dalam aplikasi otomasi industri hingga saat ini selalu berkembang,
dalam aplikasinya robot industri dibuat mulai dari yang sederhana seperti
belt konveyer, mesin pengisi minuman, mesin las otomatis sampai
aplikasi robot modern untuk pembuatan mobil, pesawat terbang dan
pusat tenaga nuklir. Dengan demikian robot dapat diciptakan untuk
menggantikan posisi-posisi pekerja baik dalam bagian produksi dengan
program keahlian rendah maupun sebagai pengganti teknisi profesional
dengan program keahlian lebih komplek.
Ditinjau dari aplikasinya otomasi dapat dibedakan berdasarkan obyek
yang harus diselesaikan, yaitu:

1. Tipe tetap yaitu mesin otomatis dibuat khusus untuk
menyelesaikan pekerjaan produksi tertentu saja, dan tidak
drancang untuk meyelesaikam produk lainnya. Pada umumnya
mesin otomasi jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah
banyak dan dibutuhkan waktu produksi yang cepat akan tetapi
sangat ekonomis biaya produksinya dengan efisiensi yang cukup
tinggi.

2. Tipe semi tetap: mesin dibuat untuk memproduksi atau
menangani satu macam produk atau tugas, namun dalam
beberapa parameter (ukuran, bentuk dan bagian produk) dapat
diatur secara terbatas. Investasi awal termasuk cukup tinggi,
karena mesin masih bersifat khusus. Robot yang mandiri
termasuk dalam kategori ini.

3. Tipe fleksibel, mesin dibuat agar dapat digunakan untuk banyak
ragam produknya, sistem otomasi lebih bersifat menyeluruh,
bagianbagian produk dapat diproduksi pada waktu yang
bersamaan. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya FMS
(Flexible Automation System) dan CIM (Computer Integrated
Manufacturing). Robot adalah salah satu pendukung dalam
kelompok otomasi ini.
Sistem otomasi tidak bisa lepas dengan sistem pengaturan
ataupun sistem pengendalian, dan dalam sistem pengaturan tujuan
utamanya adalah mengatur dan mengendalikan nilai output tertentu dari
sebuah peralatan sehingga mencapai nilai yang dikehendaki. Peralatan
yang dikendalikan disebut dengan Plan, peralatan yang mengatur atau
mengendalikan disebut dengan kontroler dan nilai yang ingin dicapai
disebut dengan input atau setting point. Besaran yang dikendalikan pada
sistem pengaturan diantaranya suhu (temperatur), kecepatan, arus dan
tegangan listrik, tekanan dst.

1.3 Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem otomasi elektronika yang dimaksud adalah DDC
(Direct Digital Control) dan DCS (Distributed Control System ) yang
diperlihatkan pada gambar 1-3 dan 1-4. Sistem akan semakin kompleks
dengan semakin besarnya jumlah variabel proses dan jumlah input /
output ( I/O ) yang digunakan dalam melayani kebutuhan produksi dalam
industri.
MONITOR
PROCESS CONTROLLER :
- Microcontroller
- Microcomputer
- PLC
PROCESS / PLANT
SERIAL / PARALEL INTERFACE
I/O INTERFACE
KEYBOARD
I/O INTERFACE
I/O BUS
Gambar 1-3: Sistem Otomasi Direct Digital Control ( DDC ) [1]
[1] Karl J. Astrom : Computer Controlled Systems, 2nd Ed., Prentice-Hall,
NJ, 1990.
Unit yang ada pada DDC merupakan unit peralatan elektronik meliputi :
· Peralatan Kontrol Proses (analog dan diskrit)
· Peralatan Input dan Output (sensor, aktuator)
· Peralatan Instrumentasi
· Peralatan Komunikasi Data
Disamping itu pada DDC juga dilengkapi dengan unit perangkat lunak :
· Operating System Software
· Communication Protocol
· DDC Application Software
PROCESS ENGINEERS
PROCESS CONTROL LAB
WORKSTATION
MAIN CONTROL ROOM
OS
PROCESS
CONTROLLER
PROCESS
CONTROLLER
LOCAL OPERATOR
STATION
I/O
INTERFACE
I/O
INTERFACE
I/O
INTERFACE
I/O
INTERFACE
I/O
INTERFACE
I/O
INTERFACE
PROCESS BUSPROCESS BUS
PROCESS
MIS OS
LOCAL AREA NETWORK
Gambar 1-4 : Distributed Control System ( DCS ) [2]
[2] Karl J. Astrom : Computer Controlled System s, 2nd Ed., Prentice-Hall,
NJ, 1990 ].
DCS dilengkapi dengan unit Sistem DCS, yaitu,
Unit Peralatan Elektronik :
· Peralatan Kontrol Proses
· Peralatan Input dan Output
· Peralatan Akuisisi Data
· Peralatan Instrumentasi
· Peralatan Interkoneksi
Unit Peralatan Jaringan Komputer (LAN):
· Client & Server Computer
· Peralatan Interkoneksi ( NIC, Konektor, Saluran Transmisi, HUB,
Modem )
Unit Perangkat Lunak :
· Operating System Software ( Computer & LAN )
· Communication Protocol
· DCS Application Software
· Database & Information System
1.4 Industri Pemakai
Pengelompokan industri yang menggunakan sistem DDC dan DCS
diperlihatkan pada tabel 1-1, berikut ini:

Tabel 1-1 : Kelompok Industri Pemakai
SISTEM OTOMASI DCS SISTEM OTOMASI DDC
Industri Logam Dasar Industri Obat
Industri Konstruksi Logam Industri Pengolahan Makanan
Industri Minyak dan Gas Industri Pengolahan Minuman
Industri Kimia Industri Kosmetik
Industri Peralatan Elektronika Industri Pengolahan Kayu
Industri Peralatan Listrik Industri Taman Hiburan
Industri Otomotif Gedung Bertingkat
Industri Peralatan dan Mesin
Produksi
Industri Pipa
Industri Pesawat Terbang
Industri Kapal Laut
Industri Telekomunikasi
Industri Pengolahan Biji Plastik
Industri Gelas dan Keramik
Industri Plastik
Industri Kertas

1.5 Sistem Kontrol Otomasi Industri
Unsur penghubung pengukuran dan elemen kendali paling akhir
(output) adalah pengontrol, sebelum adanya penggunaan komputer,
pengontrol pada umumnya berupa pengontrol single-loop PID. Hal ini
menyebabkan banyaknya produksi pengontrol berupa pengontrol PID
dan hanya bisa melaksanakan fungsi kontrol PID, saat kini sebuah
pengontrol dapat melakukan banyak hal bagaimanapun permasalahan
yang harus diselesaikan, perkembangan terakhir 80 sampai 90%
pengontrol PID masih banyak digunakan. Sekarang sudah banyak sistem
yang menggunakan diskrit yang dalam implementasinya menggunkan
komputer, melalui bahasa pemrograman dapat dibangun sistem kontrol
Fuzzy logic, Neural Network, Knowledge base dll. Sudah tentu bahwa
sangat sukar untuk katakan pengontrol analog lebih baik daripada
pengontrol digital, yang jelas kedua pengontrol dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya untuk mencapai pekerjaan yang diberikan. Pengontrol
analog didasarkan pada perubahan yang diakibatkan oleh komponen
elektrik/mekanik dan menyebabkan perubahan pada proses yaitu dari
elemen kendali yang paling akhir. Pada elemen kendali akhir inilah
merupakan bagian yang bergerak terus menerus tidak ada batasan waktu
selalu memberikarikan tanggapan pada proses, sehingga ada sedikit
perubahan selalu pasti ada perubahan pada proses. Berikut beberapa
contoh gambar industri yang telah menggunakan sistem kontrol dalam
melaksanakan proses produksinya.

Definition of Industrial Automation

Sistem Otomasi Industri dapat diartikan sebagai sistem dengan mekanisme kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik ( electronic hardware ) berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak (electronic software ) yang disimpan di dalam unit memori kontroler elektronik. Dalam membangun sistem otomasi industri antara hardware, software harus menjadi satu kesatuan dan merupakan sekuensial (urutan) pekerjaan atau sering disebut dengan tahapan, yang meliputi pekerjaan tahap pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan sejak awal yang meliputi perencanaan, persiapan, perakitan , instalasi, pemrograman, inspeksi, komisioning. Selanjutnya pekerjaan tahap operasional dimana sistem otomasi industri sudah siap dioperasikan, sehingga perlu pemeliharaan dan jika terjadi kerusakan perlu dilakukan perbaikan. Oleh karena sistem otomasi industri perkembangan berdasarkan tuntutan kebutuhan sangat tinggi maka sistem otomasi harus senantiasa dikembangkan, sehingga diperlukan pekerjaan tahap pengembangan meliputi perencanaan, persiapan, perakitan, instalasi, pemrograman, inspeksi, komisioning.Otomasi: dapat didefinisikan sebagai teknologi yang berlandaskan pada aplikasi sistem mekanik, elektronik dan komputer. Sering aplikasi otomasi industri dibuat dalam bentuk robot industri, dan robot merupakan komponen utama dalam teknologi otomasi berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh buruh, pekerja manusia. Oleh karena robot merupakan mesin yang dibuat dalam pabrik maka ia memiliki kemampuan dan daya tahan bekerja secara terus-menerus tanpa mengenal lelah. Penempatan robot dalam aplikasi otomasi industri hingga saat ini selalu berkembang, dalam aplikasinya robot industri dibuat mulai dari yang sederhana seperti belt konveyer, mesin pengisi minuman, mesin las otomatis sampai aplikasi robot modern untuk pembuatan mobil, pesawat terbang dan pusat tenaga nuklir. Dengan demikian robot dapat diciptakan untuk menggantikan posisi-posisi pekerja baik dalam bagian produksi dengan program keahlian rendah maupun sebagai pengganti teknisi profesional dengan program keahlian lebih komplek.

Ditinjau dari aplikasinya otomasi dapat dibedakan berdasarkan obyek yang harus diselesaikan, yaitu:


1. Tipe tetap yaitu mesin otomatis dibuat khusus untuk

    menyelesaikan pekerjaan produksi tertentu saja, dan tidak
    drancang untuk meyelesaikam produk lainnya. Pada umumnya
    mesin otomasi jenis ini digunakan untuk produksi dalam jumlah
    banyak dan dibutuhkan waktu produksi yang cepat akan tetapi
    sangat ekonomis biaya produksinya dengan efisiensi yang cukup
    tinggi.
2. Tipe semi tetap: mesin dibuat untuk memproduksi atau
    menangani satu macam produk atau tugas, namun dalam
    beberapa parameter (ukuran, bentuk dan bagian produk) dapat
    diatur secara terbatas. Investasi awal termasuk cukup tinggi,
    karena mesin masih bersifat khusus. Robot yang mandiri
    termasuk dalam kategori ini.
3. Tipe fleksibel, mesin dibuat agar dapat digunakan untuk banyak
    ragam produknya, sistem otomasi lebih bersifat menyeluruh,
    bagianbagian produk dapat diproduksi pada waktu yang
    bersamaan. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya FMS
    (Flexible Automation System) dan CIM (Computer Integrated
    Manufacturing). Robot adalah salah satu pendukung dalam
    kelompok otomasi ini.

Sistem otomasi tidak bisa lepas dengan sistem pengaturan ataupun sistem pengendalian, dan dalam sistem pengaturan tujuan utamanya adalah mengatur dan mengendalikan nilai output tertentu dari sebuah peralatan sehingga mencapai nilai yang dikehendaki. Peralatan yang dikendalikan disebut dengan Plan, peralatan yang mengatur atau mengendalikan disebut dengan kontroler dan nilai yang ingin dicapai disebut dengan input atau setting point. Besaran yang dikendalikan pada sistem pengaturan diantaranya suhu (temperatur), kecepatan, arus dan tegangan listrik, tekanan dst.


Sistem otomasi di industri sudah sangat banyak, hal ini dikarenakan dengan memakai sistem otomasi industri

banyak keuntungan yang didapat, diantaranya adalah dalam waktu yang singkat barang yang dihasilkan jauh lebih banyak dan dengan sedikit kesalahan dari yang dihasilkan operator manusia yang banyak kemungkinan kesalahan yang dibuat oleh manusia (human error) sehingga barang produksi tidak layak. keuntungan lainnya adalah lebih murah, dan lebih mudah untuk mengadakan perawatan dan perbaikkan, bahkan kita bisa membuat sistem tersebut memberitahu kita bila ada terjadi kesalahan. jadi intinya adalah sistem otomasi di industri membuat segalanya mudah dan memberi keuntungan yang besar.

Friday, August 31, 2012

Encoder Hanyoung










Jual Encoder Hanyoung

1. Display Unit

Model:
DU3
DPL-R ( 7 Segment)
DPL-G ( 7 Segment)
DPH-R ( 16 Segment)
DPH-G ( 16 Segment)

2. Rotary Encoder ( Hyre/ PSC Series)

- Hyre Series
Appearance : 50( W) , 50( H) , 70( D)
Pulse : 60 . 100 . 200 . 300 . 360 . 400 . 500

- PSC Series

Model:
PSC-MA
SC-MB
PSC-MC
PSC-YA
PSC-YB
PSC-YC

Autonics






Jual Berbagai Produk Autonics

Antara Lain:

- Autonics Photosensor BE3M-MFRD
- Autonics Photosensor BR100-DDT
- Autonics Connector CLD 2-2
- Autonics Proximity Switch CR30-15 DN
- Autonics Proximity Switch CR 30-15DP
- Autonics Panelmeter M3W-DV-3
- Autonics Proximity Switch PR30-10DP
- Autonics Proximity Switch PR 30-15AO
- Autonics Proximity Switch PRCMT 18-8DO
- Autonics Temp. Control T3HA-B3RK4C
- Autonics Temp. Control TOS-B4RP1C

Berbagai Type dan Jenis dari Autonics kami stoclist.

Hubungi Kami untuk informasi lebih lanjut

CKD












Jual Berbagai Product CKD antara lain sebagai berikut:

CKD Regulator 2001 - 4C

CKD Solenoid valve 4F 120 - 06 24VDC
CKD Solenoid valve 4F 210 - 08 24VDC
CKD Solenoid valve 4F 310 - 08 24VDC
CKD Solenoid valve 4F 310 - 10 24VDC
CKD Solenoid valve 4F 320 - 08 110V
CKD Solenoid valve 4F 520 - 15 24VDC
CKD Solenoid valve AB 41 - 03 - 7 220V
CKD Solenoid valve AB 41 - 03 - 8 220V
CKD Regulator B2019 - 2C
CKD Solenoid valve FS 3 - 04 - 4 220V
CKD Solenoid valve FS 4 - 04 - 4
CKD Solenoid valve FS 4 - 06 - 4 220V
CKD Solenoid valve FS 5 - 10 - 4 220V
CKD Air Combination K61 400E - 4C - EGB
CKD Speed control SC - 20A
CKD Cylinder SCA2 - 00 - 40B - 80
CKD Cylinder SCA2 - 00 - 50B - 50

SMC Pneumatics system







Pneumatics system ( SMC brand) yang meliputi :
1. Standard air cylinder
2. Rotary air cylinder
3. Rodless cylinder
4. Cylinder with guide
5. Cylinder with table
6. Cylinder with lock
7. Air gripper
8. Compact cylinder
9. Flow controller
Valve
1. 2/ 2 Way valve
2. 3/ 2 Way valve
3. 5/ 2 Way valve
4. 5/ 3 Way valve
5. All air valve
6. Mechanical valve
7. Process valve
8. Process pump
Air Cleaning Equipment
1. Filter Regulator Lubricator
2. Pressure Gauge
3. Precission Pressure control
4. Mist and Micro Mist Separator
5. Water separator
6. Air Dryer ( Refrigerant, desicant, membran dryer)
7. After cooler
8. Air tank
9. Auto drain
Fittings and Tubings
Vaccum Equipment
1. Vaccum pad
2. Vaccum ejector
3. Vaccum switch
Sensors
1. Pressure sensor ( mechanical/ digital)
2. Flow sensor ( mechanical/ digital)

Katagori:

SMC Solenoid Valve
SMC Actuators
SMC Air Cylinder
SMC Filter
SMC Fitting
SMC Reed Switch
SMC Pressure Switches
SMC Speed Control
SMC Regulator
SMC Rotary Actuator
SMC Valves
SMC Tubing
SMC Vacuum Generator Valves

Contoh product SMC antara lain:


SMC Air filter AF 50 - 06

SMC Mist separator AFM 3000
SMC Air lubricator AL 50 - 06
SMC Air regulator AR 20 - 02
SMC Air regulator AR 25 - 02
SMC Air regulator AR 30 - 02
SMC Air filter / regulator AW 20 - 02
SMC Air filter / regulator AW 40 - 02
SMC Cylinder C85 N 25 - 30
SMC Cylinder C95 SDB 50 - 50
SMC Cylinder CA 1BN 40 - 150
SMC Cylinder CA 1BN 50 - 150
SMC Cylinder CDJ 2B 16 - 100B
SMC Compact cylinder CQ 2B 40 - 10D
SMC Pressure regulator IR 2010 - 02
SMC Pressure regulator IR 2020 - 02
SMC Pressure switch ISE 40 - 01 - 62L
SMC Fitting KQH 16 - 03
SMC Fitting long elbow KQW 10 - 03
SMC Fitting long elbow KQW 10 - 04
SMC Fitting long elbow KQW 12 - 03
SMC Fitting long elbow KQW 12 - 04
SMC Fitting KQY 10 - 03
SMC Fitting KQY 10 - 04
SMC Fitting KQY 12 - 03
SMC Fitting KQY 12 - 04
SMC Fitting KSL 10 - 03
SMC Fitting KSL 10 - 04
SMC Fitting KSL 12 - 03
SMC Fitting KSL 12 - 04
SMC Sock absorber RBC 1007S
SMC Solenoid valve SY 3120 - 5LZD - C
SMC Solenoid valve SY J 3243
SMC Solenoid valve VF 1190 - X3 220V
SMC Solenoid valve VF 3130 - 01/ 02 220V
SMC Solenoid valve VF 5120 - 02 220V
SMC Solenoid valve VF 5320 - 03 220V
SMC Solenoid valve VFM 350 - 02 - 00
SMC Solenoid valve VM 130 - 01 - 00
SMC Solenoid valve VP 3165
SMC Solenoid valve VP 542 - 02
SMC Solenoid valve VPG 2145 - 04 220V
SMC Solenoid valve VPW 2145 - 04 220V
SMC Solenoid valve VQ 2401N - 5 - Q
SMC Solenoid valve VS 4110 - 02 220V
SMC Solenoid valve VS 4140 - 04 220V
SMC Solenoid valve VT 307 - 01 220V
SMC Solenoid valve VT 317 - 02 220V
SMC Solenoid valve VT 4115 - 02
SMC Solenoid valve VX 2120 - 01 220V
SMC Solenoid valve VX 2230 - 02 220V
SMC Solenoid valve VX 2232M - 02 220V
SMC Solenoid valve VXD 2130 - 04 220V
SMC Solenoid valve VXD 2142 - 04 220V
SMC Solenoid valve VXP 2380S - 40 220V
SMC Solenoid valve VXP 2382 - 14 220V
SMC Solenoid valve VXR 2150 - 04 220V
SMC Solenoid valve VXR 2152 - 04 220V
SMC Solenoid valve VZ 110 - M5 - 4G
SMC Solenoid valve VZ 3140 - 01 220V
SMC Solenoid valve VZ 4150 - 02 220V
SMC Solenoid valve VZ 5120 - 01 220V
SMC Solenoid valve VZ 5220 - 01 24VDC

Telemecanique








Jual Telemecanique

Model / Type :

Telemecanique ELCB 2P 25A
Telemecanique ELCB 4P 25A
Telemecanique Terminal blok AB1 VV435U ( 4mm )
Telemecanique Eazy pact EZC 100B 3050 50A
Telemecanique Eazy pact EZC 100F 3050 50A
Telemecanique Breaker GV2 - L08
Telemecanique Breaker GV2 - L10
Telemecanique Breaker GV2 - L20
Telemecanique Breaker GV2 - L22
Telemecanique Breaker GV2 - ME 05
Telemecanique Breaker GV2 - ME 06
Telemecanique Breaker GV2 - ME 07
Telemecanique Breaker GV2 - ME 16
Telemecanique Breaker GV7 - RE150
Telemecanique Contactor LC1 D40 220V
Telemecanique Contactor LC1 D65 220V
Telemecanique Contactor LC1 D95 220V
Telemecanique Contactor LC1 F265
Telemecanique Contactor LC1 K12 220V
Telemecanique Contactor LC1 K16 220V
Telemecanique Contactor LP1 D65008ND 220V DC
Telemecanique Overload LR D05
Telemecanique Overload LR2 D3361
Telemecanique Overload LR2 K03-06 / 08 / 10 / 14 / 22
Telemecanique MCCB NS 100H 100A
Telemecanique MCCB NS 100N TM 80D 80A
Telemecanique MCCB NS 160N 125 - 160A
Telemecanique MCCB NS 250N 225 - 250A
Telemecanique MCCB NS 630N 630A
Telemecanique Push button XB6 - CF4B5B

Wednesday, August 29, 2012

Jual Overload Current Relays for Motor TeSys LR97D015F7 Schneider











Keterangan:Main
Range of product INF32
INFD40
Fuse switch name INFD40
Poles description 3P
Protected poles description 3f
Fuse type DIN
Fuse size NH000
Network type AC
DC
Network frequency 50/ 60 Hz
Rotary handle mounting location Front
[ Ie] rated operational current DC-21B: 40 A DC 440 V 4 poles in series
DC-23B: 40 A DC 220 V 4 poles in series
DC-22B: 40 A DC 220 V 2 poles in series
AC-23A: 40 A AC 50/ 60 Hz 660/ 690 V
AC-23A: 40 A AC 50/ 60 Hz 500/ 525 V
AC-23A: 40 A AC 50/ 60 Hz 440/ 480 V
AC-23A: 40 A AC 50/ 60 Hz 380/ 415 V
AC-23A: 40 A AC 50/ 60 Hz 220/ 240 V
AC-22A: 40 A AC 50/ 60 Hz 660/ 690 V
AC-22A: 40 A AC 50/ 60 Hz 500/ 525 V
AC-22A: 40 A AC 50/ 60 Hz 440/ 480 V
AC-22A: 40 A AC 50/ 60 Hz 380/ 415 V
AC-22A: 40 A AC 50/ 60 Hz 220/ 240 V
[ Ith] conventional free air thermal current 40 A ( 35 ° C ) horizontal
36 A ( 45 ° C ) horizontal
34 A ( 50 ° C ) vertical
40 A ( 40 ° C ) vertical
38 A ( 45 ° C ) vertical
36 A ( 40 ° C ) horizontal
34 A ( 55 ° C ) vertical
32 A ( 60 ° C ) vertical
32 A ( 50 ° C ) horizontal
30 A ( 65 ° C ) vertical
30 A ( 55 ° C ) horizontal
28 A ( 70 ° C ) vertical
28 A ( 60 ° C ) horizontal
26 A ( 65 ° C ) horizontal
24 A ( 70 ° C ) horizontal
[ Ithe] conventional enclosed thermal current 40 A ( 40 ° C ) / Power dissipation per fuse: 4.5 W 300 mm x 350 mm x 200 mm
[ Ui] rated insulation voltage 1000 V DC
1000 V AC 50/ 60 Hz
[ Uimp] rated impulse withstand voltage 12 kV
[ Ue] rated operational voltage 690 V DC DC-20
690 V AC 50/ 60 Hz AC-20
690 V AC 50/ 60 Hz
250 V DC
Suitability for isolation Yes
Contact position indicator Yes
Visible break No
Pollution degree 3
Complementary
Control type Without handle
Rotary handle mounting style Direct
Extended
Provision for padlocking Padlockable
Mounting mode Vertical – horizontal
Mounting support DIN rail
Mounting plate
Maximum power 18.5 kW 415 V AC 50/ 60 Hz
18.5 kW 380/ 400 V AC 50/ 60 Hz
30 kW 660/ 690 V AC 50/ 60 Hz
22 kW 500/ 525 V AC 50/ 60 Hz
11 kW 220/ 240 V AC 50/ 60 Hz
Rated duty Uninterrupted
Intermittent duty class Class 120 – 60 %
Rated making and breaking capacity Icm 7.5 kA 500 V without fuse
Icn 80 kA conforming to BS 415 V with fuse
Icn 50 kA conforming to DIN 690 V with fuse
Icn 100 kA conforming to DIN 500 V with fuse
Icm 9 kA 415 V without fuse
Icm 6 kA 690 V without fuse
Icm 220 kA conforming to DIN 500 V with fuse
Icm 176 kA conforming to BS 415 V with fuse
Icm 105 kA conforming to DIN 690 V with fuse
Mechanical durability 10000 cycles
Electrical durability AC-23A: 1500 cycles 690 V AC 50/ 60 Hz
AC-23A: 1500 cycles 500 V AC 50/ 60 Hz
AC-22A: 1500 cycles 690 V AC 50/ 60 Hz
AC-22A: 1500 cycles 500 V AC 50/ 60 Hz
[ Icw] rated short-time withstand current 0.57 kA ( 3 s )
0.22 kA ( 20 s )
0.18 kA ( 30 s )
1 kA ( 1 s )
Connections – terminals Tunnel type terminal 0.5… 10 mm² rigid
Tunnel type terminal 0.5… 10 mm² flexible
Tightening torque Terminal: 2 N.m
Height 100 mm
Width 114.5 mm
Depth 120.5 mm
Environment
Standards EN/ IEC 60269-1
EN/ IEC 60269-4
EN/ IEC 60947-1
EN/ IEC 60947-3
EN/ IEC 60947-5
Product certifications CCC
IP degree of protection IP65 conforming to IEC 60529
IP20 conforming to IEC 60529
IK degree of protection IK10 conforming to EN 50102
IK07 conforming to EN 50102
Ambient air temperature for operation -25… 70 ° C
Ambient air temperature for storage -50… 85 ° C
Offer Sustainability
Sustainable offer status Not Green Premium product
RoHS Compliant – since 1001 – Schneider Electric declaration of conformity

Jual ABB Control













Jual ABB Control
Spesifikasi:
Manufacturer: ABB Control
Manufacturer Part No: as below
Contactor A16-30-10-110V-50HZ ABB Control ,
Contactor A30-30-10-110V-50HZ ABB Control ,
Contactor A9-30-10-110V-50HZ ABB Control ,
Contactor A9-30-10-230V-50HZ ABB Control ,

Dan Beberapa type lain nya

Jual OMRON Sensor & Timer

Jaul OMRON Sensor & Timer
Catagory :

Automation Systems


Automation

Systems

Safety Solutions


Safety Solutions


Sensing Solutions


Sensing

Solutions

Auto Identification Systems


Auto-Identification

Systems

Industrial Components


Industrial Components


PCB Inspection Systems


PCB Inspection Systems


Products:

Sensor Omron,
Photoelectric Sensors Omron ,
Vision Sensors Omron ,
Proximity Sensors Omron ,
Rotary Encoders Omron ,
Pressure Sensors Omron ,
Liquid Leakage Sensors Omron ,
Displacement & Measurement Sensors Omron ,
Microscopes Omron ,
Photomicro Sensors Omron ,
Ultrasonic Sensors Omron ,
Data Loggers Omron ,
Sensor Controllers Omron ,

SWITCHES OMRON :

Level Switches Omron ,
Limit Switches Omron ,
Digital Indicators Omron ,
Basic Switches Omron ,
Push Buttons / Indicator Lamps Omron,
Thumbwheel Switches Omron ,

RELAYS OMRON :

General Purpose Relays Omron ,
Power Controllers Omron ,
Solid-state Relays Omron ,

SAFETY COMPONENT OMRON :

Safety Door Switches Omron ,
Safety Sensors Omron ,
Enabling Components Omron ,
Safety Relays Omron ,
Safety Limit Switches Omron ,
Emergency Stop Switches Omron ,
Presence Detection Sensors Omron ,
Safety Application Controllers Omron ,

CONTROL COMPONENTS OMRON :

Timers Omron ,
Cam Positioners Omron ,
Digital Panel Indicators Omron ,
Programmable Relays Omron ,
Counters Omron ,
Temperature Controllers Omron ,
Signal Converters Omron ,

MOTION & DRIVERS OMRON :

Motion Controllers Omron ,
Servomotors / Servo Drivers Omron ,
Frequency Inverters Omron ,
Inverters Omron,

POWER SUPPLIES :

Air Cleaning / Static Electricity Components Omron ,
Wiring Systems Omron,
Axial Fans Omron,
Measuring / Motor Protective Relays Omron,
Common Accessories Omron.

AKTUATOR

Aktuator dalam pengertian listrik yaitu alat yang mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis.
Dapat diartikan juga sebagai sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem.


SENSOR

Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude tertentu.

Jenis - jenis sensor yang sering digunakan :

  • Sensor Manual
  • Sensor Batas
  • Sensor Proximity