Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Kini persaingan industri semakin meningkat, efesiensi produksi umumnya dianggap sebagai kunci untuk sukses. Efesiensi produksi peliputi area yang luas seperti :
Kecepatan dimanan peralatan produksi dan line produksi dapat di set untuk membuat suatu produk.
Aplikasi plc omron dan plc sistem dapat menurunkan biaya material dan upah kerja dari suatu produksi.
Aplikasi plc omron dan plc sistem dapat meningkatkan kualitas dan menurunkan reject.
Plc aplikasi dan plc program mampu membuat dan meminimalkan downtime dari mesin produksi.
Biaya perawatan produksi murah.
Sistem program dan aplikasi program programable controller memenuhi kebanyakan dari persyaratan diatas dan merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan efesiensi produksi dalam industri.
Secara traditional, otomatisasi hanya diterapkan untuk suatu tipe produksi dengan volume yang tinggi. Tetapi kebutuhan ini menuntut otomatisasi dari bermacam-macam produk dalam jumlah sedang, sebagaimana untuk mencapai produktivitas keseluruhan yang lebih tinggi dan memerlukan investasi minimum dalam pabrik dan peralatan.
Sistem manufaktur luwes (fleksible manufacturing system = fms) menjawab kebutuhan ini. Sistem program dan aplikasi program ini mencakup peralatan otomatik seperti mesin nc, robot industri, transport otomatik dan produksi yang terkontrol komputer programable controller akan banyak dijumpai dalam perlatan industri semacam ini.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
3. Shutdown System
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Keuntungan dari penggunaan plc (programable logic controller) dalam otomatisasi.
Plc aplikasi dan plc program mampu membuat waktu implementasi proyek dipersingkat.
Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan.
Biaya proyek dapat dikalkulasi dengan akurat.
Training penguasaan lebih cepat.
Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan penambahan dapat dilakukan dengan software.
aplikasi plc kontrol yang luas.
Maintenance program plc dan program aplikasi yang mudah. Indkator input dan output dengan cepat dan mudah dapat diketahui pada sebuah system. Konfigurasi output dengan tipe relay plug in.
Keandalan tinggi.
program plc dan program aplikasi memiliki perangkat kontroller standart.
aplikasi plc dapat menerima kondisi lingkungan industri yang berat.
Contoh dari PLC :
http://www.geocities.com
Nice blog.
ReplyDeleteMessung Systems, a part of the Messung Group is guided by a trinity of principles namely innovating technologies, creating perfection and delivering products.Programmable Logic Controllers