Kali ini kita akan membahas tentang fungsi dan contoh interlock pada pemrograman PLC, disini saya menggunakan PLC Omron tipenya CP1E.
PLC Omron CP1E yang biasa digunakan antara lain :
CP1E-E20SDR-A
CP1E-E30SDR-A
CP1E-E40SDR-A
CP1E-E60SDR-A
CP1E-N20DR-A
CP1E-N20DT-D
CP1E-N30SDR-A
CP1E-N30SDT-D
CP1E-N40SDR-A
CP1E-N40SDT-D
CP1E-N60SDR-A
CP1E-NA20DR-A
CP1E-NA20DT-D
Pada aplikasi tertentu di industri terkadang diperlukan pengaman berupa interlock, contohnya jika suhu di suatu incinerator terlalu tinggi maka seacara otomatis sistem akan interlocked sehingga konveyor feed burner yang membawa bahan bakar akan dimatikan, dengan tujuan jika konveyor OFF, maka supply bahan bakar terhenti sehingga suhu di ruang pembakaran akan menurun. Kondisi ini dapat terjadi, walaupun operator sudah dilengkapi dengan alarm, namun sistem interlock ini akan memberikan pengamanan jika operator gagal dalam menindaklanjuti alarm tsb.
Dalam PLC OMRON interlock ditulis dengan fungsi IL (Ilterlock) dan ILC (Interlock Clear), agar program bisa diinterlock saat terjadi suatu kondisi maka program tersebut harus diletakan diantara IL dan ILC.
Untuk proses kerjanya dapat dijelaskan seperti berikut :
> Ketika kondisi eksekusi untuk IL (002) OFF, output untuk semua instruksi antara IL (002) dan ILC (003) adalah INTERLOCKED.
> Ketika kondisi eksekusi untuk IL (002) ON, instruksi antara IL (002) dan ILC (003) dijalankan secara normal.
dari keterangan tersebut dapat kita ambil prinsipnya untuk menginterlock, maka input IL(002) harus di OFFkan, sedangkan juka input di ONkan maka program dieksekusi normal.
Berikut contoh ladder diagrammnya :
No comments:
Post a Comment