Wednesday, August 29, 2012

Pengenalan Otomasi Sistem dan PLC

1.1 Definisi
Otomatis. Anda pasti sering sekali mendengar istilah tersebut. Di dalam dunia modern yang mengedepankan kenyamanan dan kecepatan, sistem yang bekerja secara otomatis akan semakin banyak.
Otomatis sering kali diartikan sebagai “tidak menggunakan tenaga manusia”. Namun apakah arti otomasi? Menurut WordNet ® 2.0, © 2003 Princeton University, berikut ini pengertian otomasi.
  • Teknik dan peralatan yang digunakan untuk melakukan operasi atau kontrol otomatis
  • Kondisi dikendalikan atau dioperasikan secara otomatis.
Di dunia industri, sistem otomatis juga sangat diminati karena dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan, memperpendek waktu produksi dan mengurangi biaya untuk tenaga kerja manusia. Salah satu pengendali yang paling populer, khususnya untuk sistem yang bekerja secara sekuensial, ialah Programmable Logic Controller (PLC).
Dari namanya, kita dapat mengetahui definisi sederhana dari PLC.
  • Programmable
    • dapat diprogram (software based)
  • Logic
    • bekerja berdasar logika yang dibuat. Logika di sini biasanya menunjuk pada logika Boolean yang hanya terdiri dari 2 keadaan, ON atau OFF.
  • Controller
    • Pengendali (otak) dari suatu sistem
1.2 PLC Input/Output device
Secara umum, cara kerja sistem yang dikendalikan PLC cukup sederhana.
1. PLC mendapatkan sinyal input dari input device.
2. Akibatnya PLC mengerjakan logika program yang ada di dalamnya.
3. PLC memberikan sinyal output pada output device
Dari penjelasan di atas, didapatkan definisi sebagai berikut :
  • PLC Input device : benda fisik yang memicu eksekusi logika/program pada PLC. Contoh : saklar dan sensor.
  • PLC Output device : benda fisik yang diaktifkan oleh PLC sebagai hasil eksekusi program. Contohnya ialah motor DC, motor AC, solenoid dan lain – lain.
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami istilah “diskrit” dan “analog”. Karena keduanya menentukan sinyal yang akan diterima atau dihasilkan oleh peralatan. Discrete input device menghasilkan sinyal 0 dan 1, sedang analog input device menghasilkan sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, …). Demikian juga discrete output device diaktifkan sinyal 0 dan 1, sedang analog output device dapat diaktifkan oleh sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, …).
1.2.1 Discrete input device
Switch adalah contoh dari input jenis ini. Toggle switch adalah jenis switch yang paling populer yang memberikan logika 0 atau 1 secara permanen. Berikut ini gambar toggle switch.
Jenis yang lain ialah push button yang memberikan logika 0 atau 1 selama penekanan saja (sementara). Berikut ini gambar push button.
Sensor juga merupakan contoh dari input device. Sensor bisa bersifat diskrit maupun analog. Secara sederhana, sensor dapat didefinisikan sebagai :
  • Alat untuk mengubah besaran fisik (kecepatan, posisi, tekanan, dll) menjadi besaran listrik (tegangan, arus, resistansi).
Salah satu jenis sensor yang bersifat diskrit ialah limit switch. Umumnya limit switch digunakan untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Limit switch akan aktif jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu benda fisik. berikut ini contoh bentuk – bentuk limit switch.
Jenis sensor diskrit yang lain ialah photo sensor yang juga berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Umumnya photo sensor terdiri dari sumber cahaya dan pendeteksi cahaya.
Analog input device
Salah satu input device yang bersifat analog ialah Light Dependent Resistor (LDR) yang berfungsi untuk mengetahui intensitas cahaya. Resistansi LDR akan berubah – ubah seirig perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Contoh aplikasi LDR ialah untuk menyalakan lampu secara otomatis saat kondisi ruangan gelap.
Sensor analog yang lain ialah potensiometer yang salah satu fungsinya ialah untuk mengetahui posisi poros motor.
Discrete Output Device
Contoh dari discrete output device ialah solenoid yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis linier. Contoh aplikasinya ialah sebagai pemukul pada sistem pensortiran barang.
Relay juga termasuk dalam jenis tersebut. Relay berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gerakan contact (perubahan logika 0/1). Penjelasan detail relay akan dibahas dalam bab berikutnya.
Contoh aplikasi relay ialah untuk starting motor 3 fase.
Motor DC berfungsi untuk memberikan gerakan berputar dari suatu sinyal listrik. Sebagai output diskrit, motor DC dapat dijalankan untuk operasi ON/OFF dan pengaturan arah saja (forward dan reverse).
Analog Output Device
Meski demikian motor DC juga dapat berlaku sebagai analog output, jika kecepatannya diatur secara analog. Berikut ini driver untuk mengendalikan kecepatan motor DC yang terdiri dari Op Amp sebagai penguat tegangan dan transistor sebagai penguat arus.

Latihan
1. Sebutkan 5 jenis sensor selain yang disebutkan di atas! Jelaskan prinsip kerja sederhananya!
2. Salah satu jenis output device ialah peralatan yang bekerja dengan sistem pneumatis. Apa yang anda ketahui tentang sistem pneumatis?
3. Perhatikan sekeliling Anda! Sebutkan paling tidak 3 alat atau sistem yang bekerja secara otomatis! Tetntukan input dan output device dari sistem tersebut!
4. Rancanglah sebuah rumah cerdas yang automatis!
a. Gambarkan skema rumah cerdas beserta peralatannya!
b. Sebutkan input dan output device yang digunakan pada sistem itu!
c. Buat alur kerja (flow chart) sistem rumah cerdas tersebut!
(Sumber : www.homecontrols.com , www.smarthome.com , dan lain – lain).
—————————————————————————————————-

No comments:

Post a Comment